Senin, 19 November 2012

Alat penunjang performa atlet

1. Sepatu Detektor
Sebuah rencana besar dari Adidas, produsen raksasa dalam bidang olahraga, untuk menerbitkan produk berteknologi tinggi, yaitu sepatu sepak bola yang sanggup mendeteksi keletihan dan ketidakberesan yang terjadi pada otot kaki.
Lagi-lagi chip yang berperan dalam teknologi ini. Chip ini mampu mendeteksi frekuensi dan gerakan otot kaki pemain dan akan memberikan sinyal jika ada perbedaan frekuensi dan pergerakan dari otot yang normal.
Teknologi ini di harapkan mampu mengurangi cedera yang sering menimpa para pemain. Otot yang tidak beres biasanya terjadi setelah sang pemain terkena sliding, terjatuh dan menendang dengan posisi dan langkah yang salah. Dalam pertandingan, pemain yang terkena kondisi di atas biasanya tidak sadar dengan keadaan kakinya dalam waktu singkat. Bila mengalami benturan ringan, biasanya pemain bersikap acuh dan kembali bermain tanpa sadar kemungkinan efek yang ditimbulkan. Tapi sepatu ini bisa mendeteksi seberapa jauh efek yang ditimbulkan akibat benturan-benturan yang terjadi pada kaki tersebut sehingga bisa mencegah cedera yang cukup serius.


2. Plester Kinesio
Nama Gareth Bale semakin menjulang di Liga Inggris berkat permainannya yang luar biasa. Terutama kecepatan pemain asal Wales ini selalu melesat sambil membawa bola. Ternyata kebugaran Bale dibantu sebuah teknologi plester kesehatan untuk pengobatan otot agar bisa bekerja lebih maksimal yang dinamai Kinesio. Lihat saja saat Bale berlaga, kinesio akan selalu menempel di kakinya. 

 Walaupun sebenarnya Kinesio yang ditemukan dokter asal Jepang, Kenzo Kase pada tahun 1970 dan sudah dipakai olahragawan profesional sebelumnya, namun di tangan pesepakbola lah, kinesio semakin dikenal. Plester ini sangat fleksibel dan bisa dipakai di bagian tubuh manapun, tanpa menghambat gerak. Permukaan plester ini bersisik seperti kulit ular dan bisa mengangkat kulit dan memperbaiki sirkulasi darah. Bahkan meningkatkan tenaga dengan cara mengurangi energi yang hilang pada saat otot bergerak. Seperti melesatnya pergerakan Bale.

3. Armour Bite Mouthpiece (Pelindung Gigi)
Seperti halnya plester kinesio, untuk melahirkan performa maksimal olahragawan, terutama pesepakbola terus dikembangkan. Terutama untuk memperlebar aliran nafas agar jumlah zat yang membuat fungsi paru-paru meningkat. Salah satunya Armour Bite Mouthpiece. Pelindung gigi bisa meningkatkan kuantitas udara yang masuk ke dalam tubuh penggunanya. Armour bite mouthpiece pas dengan bentuk deretan gigi bawah sehingga membantu mempertahankan kerenggangan optimal antara deretan gigi dan mencegah kecenderungan mengatupkan rahang saat berolahraga, sehingga jalan udara terbuka, produksi asam laktat berkurang 25% dalam latihan selama 30 menit dan kekuatan meningkat hingga 20%. Presiden Armour Bite, Eric Solem mengatakan alat ini akan meningkatkan reaksi sementara level kortisol, hormon yang memicu stres dan kelelahan akan menurun. 

4. Teknologi All Conditions Control

Teknologi All Conditions Control (ACC) memungkinkan permukaan sepatu bola untuk mempertahankan level friksi, sentuhan dan control bola yang sama baik pada kondisi basah maupun kering. Keuntungan dari ACC diciptakan melalui penanganan khusus selama pengembangan materi sepatu bagian atas untuk memberikan rasa terhadap bola yang konsisten setiap saat. Dimanapun sepakbola dimainkan, cuaca turut mengambil bagian: di London sendiri selama satu musim, rata-rata akan mengalami 125 hari hujan, yang membuat menerima dan mengoper bola menjadi cukup sulit bahkan ketika dilakukan oleh pemain terbaik sekalipun.
All Conditions Control (ACC) dari Nike dapat memastikan permukaan sepatu bola dapat mendukung friksi yang konsisten antara sepatu dengan bola pada kondisi basah sehingga memungkinkan pemain merasakan sentuhan pada bola sama seperti ketika memainkannya pada cuaca kering.Adanya kebutuhan untuk sentuhan dan rasa yang konsisten pada bola saat bermain di cuaca basah adalah pendapat yang dikemukakan banyak pemain sepak bola yang bincangkan dengan tim desain Nike, termasuk diantaranya Andres Iniesta dari FC Barcelona.
Sepatu bola Nike mengkombinasikan inovasi desain dan performa terbaru, dengan sepatu yang cocok dengan setiap gaya bermain. All conditions control (ACC) sekarang tersedia diseluruh sepatu bola Nike termasuk diantaranya Mercurial Vapor VIII, Tiempo Legend IV, CTR360 Maestri III danTotal 90 Laser IV.


5. Teknologi Dynamic Fit


Sepasang kaki yang berbeda, cetakan sepatu yang berbeda, kecocokan yang berbeda tetapi memilik kesamaan mimpi. LunarEclipse+ 2 diciptakan untuk memberikan para pelari sebuah kecocokan yang secara sempurna disesuaikan dengan hadirnya teknologi Dynamic Fit.
Diciptakan di Dapur Inovasi Nike dan Laboratorium Riset Olahraga Nike, Dynamic fit didesain untuk mengeliminasi ruang diantara kaki dan sepatu untuk  rasa pas, dan terasa seperti “kulit kedua”, apapun ukuran dan bentuk kaki pelari. Teknologi Dynamic Fit mengedepankan fitur material lembut yang membungkus bagian tengah kaki seperti jemari dan bagian bawah kaki terasa menggunakan sarung yang pas.
Dynamic Support sendiri adalah sol sepatu bagian tengah yang terdiri dari dua bagian dan bekerja secara bersamaan dengan bantalan ultra-plush Lunarlon untuk memberikan stabilitas dan tumpuan. Bagian busa dengan arah berlawanan memberi rasa berbeda bagi pelari, dari empuk menjadi stabil ketika tumit mendarat dan kaki menopang, membuat pijakan menjadi lebih mudah pada setiap perubahan gerakan, juga rasa nyaman. 
Pinggiran busa Fitsole 4 memberikan tumpuan dan kenyamanan ekstra dengan mengkombinasikan 2 ketebalan busa – satu lebih padat dan yang satu lagi sedikit lebih empuk untuk menambah kemudahan transisi gerak. LunarEclipse+ 2 juga menampilkan fitur-fitur lain seperti mangkok tumit TPU yang bekerja dengan klip tumit untuk rasa pas dan tumpuan superior.





Tehnologi yang memudahkan kerja wasit


Kita sering kali merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit sepak bola yang terkadang keputusannya membuat tim kesayangan kita kalah. Wasit sebagai manusia biasa memang tidak akan luput dari kesalahan. Namun yang menjadi fatal jika kesalahan tersebut adalah bentuk perbuatan yang disengaja akibat faktor dari luar, sebut saja uang, ancaman, ataupun tekanan.

Seiring dengan makin majunya jaman, maka teknologi pun sedikit demi sedikit disisipkan dalam olahraga, tak terkecuali sepakbola. Teknologi tidak akan pernah berbuat curang adalah prinsip yang harus dipegang dan menjadi landasan pengaplikasian teknologi dalam sepakbola. Teknologi ini juga selain untuk mengurangi kecurangan, juga bagus untuk kebaikan dari pemain sepak bola itu sendiri.

Lets’s check it dot :
1. Bola ber-microchip 

Microchip berukuran hanya sebesar kurang dari setengah inch (15 milimeter) ditanam di dalam bola. Ia akan memancarkan sinyal radio saat bola melampaui garis. Wasit hanya menggunakan teknologi ini bila ia merasa ragu untuk mengambil sebuah keputusan. Bila bola melewati garis gawang, petunjuk di tangan wasit akan menunjukkan kata “Gol!” yang kemudian terekam oleh teknologi ini.
“Sinyal tersebut akan ditangkap 12 antena yang ditempatkan di pojok-pojok lapangan yang kemudian dikirimkan kembali ke penangkap sinyal yang ada di tangan wasit dalam waktu kurang dari satu detik,” kata Guenter Pfau dari Adidas.

2. Hawk eye2. Hawk eye
Hampir sama dengan bola ber-microchip, hawk eye juga berfungsi untuk memastikan apakah bola sudah melewati garis gawang atau tidak. Teknologi hawk-eye bukan barang baru dalam dunia olahraga. Teknologi ini sudah diterapkan dalam olahraga tenis dan kriket. Pada September lalu, pengembang teknologi telah melakukan sebuah pengujian. Hasilnya, teknologi ini mampu diaplikasikan secara akurat di sepak bola. Pengaplikasiannya sendiri menggunakan dua asisten wasit tambahan yang berposisi di belakang gawang untuk melihat keabsahan sebuah gol.Dengan adanya teknologi-teknologi ini, diharapkan tidak ada lagi kecurangan ataupun cedera yang menimpa pemain akibat faktor X.

3. Bola CTRUS Dilengkapi Kamera
Kontoversi tidak disahkannya gol Frank Lampard ke gawang Jerman pada Piala Dunia 2010 melatarbelakangi lahirnya bola pintar yang dinamai CTRUS.Berulangkali Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA mengungkapkan keinginannya untuk meminimalisasi kontroversi dari keputusan wasit di lapangan seperti yang terjadi pada gol Lampard. Walaupun FIFA juga mengakui kontroversi wasit merupakan hal yang manusiawi karena segala keterbatasan dari manusia.

Hingga akhirnya ditemukannya CTRUS, bola yang dilengkapi kamera di dalamnya sehingga bisa mengirimkan sinyal pada perangkat khusus yang dikenakan wasit, kalau telah terjadi gol.Namun beberapa pelaku sepak bola, menolak teknologi seperti itu dilibatkan dalam sepak bola, karena bisa merusak keindahan dan sifat alaminya. Tapi FIFA berencana akan menggunakan revolusi teknologi terbaru ini di beberapa turnamen, sekaligus sebagai bola masa depan.

4.Jam Referee Third Eye
Semua pasti sependapat keakuratan dan ketepatan dari wasit dalam mengambil sebuah keputusan mendapat porsi penting dalam pertandingan sepak bola. Namun karena wasit adalah manusia dengan segala keterbatasannya, kontroversi keputusan kurang tepat pun sering terjadi, seperti masalah offside atau pelanggaran.

Untuk membantu meminimalisasi keputusan kurang tepat itulah, seorang desainer, bernama Andy Kurovets, mendesain jam khusus untuk wasit sepak bola yang diberi nama Referree Third Eye, dilengkapi bluetooth, sehingga asisten wasit hingga wasit cadangan bisa langsung mengirim sinyal jika sebenarnya telah terjadi offside, pelanggaran atau seharusnya penalti. Bahkan wasit utama bisa melihat kejadian sebenarnya di layar. Jika lampu berwarna merah berarti telah terjadi pelanggaran, sedangkan lampu hijau tidak terjadi pelanggaran, sehingga wasit bisa langsung membuat keputusan secara objektif.

Jadi hal-hal ini lah yang menjadikan wasit di suatu pertandingan berkerja maksimal dan tidak menjadi kontrofersi di akhir pertandingan. Selamat membaca sobat blogger.